Cari

Selasa, 10 April 2018


Tentang Repeater,Bridge,Dan NIC



1. Repater

Repeater atau yang dalam bahasa Indonesia sering disebut juga sebagai Penguat Sinyal. Di jaman teknologi sekarang yang semakin maju dengan pesat ini juga membuat beberapa teknologi pendukung mau tidak mau harus mengimbangi kemajuan teknologi tersebut.


Cara Kerja Dan Contoh Repeater

Cara kerja repeater yaitu menyebarkan data ke seluruh jaringan walaupun data tersebut tidak di perlukan maka akan tetap tersebar ke seluruh jaringan, penyebaran data tersebut kinerjanya akan menurun atau aksesnya semakin lambat apabila semakin banyaknya pemberhentian sinyal (Station) dan meningkatnya traffic data.

Repeater biasanya dipasang di titik – titik tertentu untuk memperbarui transmisi sinyal yang datang agar kondisi sinyal seperti saat di pancarkan pertama kali dari pemancar. Sebagai contoh repeater ialah HUB, HUB juga sering kali di sebut sebagai multiport/modular.


Fungsi – Fungsi Repeater pada Jaringan

Repeater memiliki banyak fungsi selain memperluas jangkauan sinyal, repeater juga memberikan kenyamanan bagi Anda yang berkerja di gedung kantor yang tinggi. Jaman dahulu sebelum ada repeater apabila sinyal kantor lantai atas lemah sangat sulit untuk bekerja dan menurunkan produktifitas Anda.
Apalagi dalam skala besar dapat membuat suatu perusahaan kantor bangkrut di karenakan karyawannya tidak produktifitas karena kesulitan sinyal. Berikut beberapa fungsi repeater dalam sebuah jaringan:
1. Memperluas Area Jangkauan sinyal
Memperluas Area Jangkauan sinyal adalah fungsi utama dari repeater tersebut, banyak orang membeli repeater untuk hal ini disebabkan keterbatasan jarak dari pemancar nirkabel atau yang biasa kita sebut wi-fi. Repeater jarang di gunakan oleh restaurant, cafe, atau mini restaurant di karenakan penggunaan wi-fi pada rumah makan dalam skala kecil dan tidak terlalu penting, apabila tidak ada repeater produktifitas karyawan nya tetap berjalan.
Namun berbeda halnya dengan gedung besar, kantor-kantor, perusahaan-perusahaan, dan sebagainya. Produktifitas mereka tergantung dari sinyal pemancar di karenakan jaman era globalisasi semua serba modern data per data di kirim melalui sinyal. Apabila sinyal terganggu maka produktifitas karyawan juga akan menurun, oleh karena itu penggunaan wi-fi di gedung besar dapat di kategorikan penggunaan dalam skala besar. Sehingga apabila penggunaan wi-fi dalam skala besar yaitu artinya mereka membutuhkan alat bantu yang memperluas area jangkauan sinyal yang disebut repeater.
2. Menghemat Biaya
Repeater akan sangat membantu Anda sebagai pengusaha yang memiliki gedung besar dalam bidang finansial. Percayakah Anda repeater dapat menghubungkan 2 gedung yang berdekatan? Anda harus percaya, karena repeater dapat menghubungkan 2 gedung yang berdekatan, dengan kemampuannya yaitu memperluas jangkauan area sinyal.
Apabila ada sinyal maka secara tidak langsung Anda dapat berkomunikasi dan tidak perlu turun melewati lift lalu berjalan ke gedung sebelah bukan? Bayangkan 2 gedung perusahaan Anda hanya menggunakan 1 pemancar saja, tentu pengeluaran perusahaan Anda akan semakin kecil dengan dibantu adanya repeater. Apalagi biaya pemancar sinyal untuk kantor s
ekarang harganya cukup bisa di katakan mahal, tentunya akan sangat menghemat pengeluaran perusahaan Anda bukan?
3. Menghemat Waktu
Apabila pemancar sinyal berada di lantai bawah tanah sehingga sinyal di lantai atas  tidak kebagian, maka pasang repeater di tengah – tengah lantai antara lantai bawah tanah dan lantai atas tetapi lebih baik posisi repeater lebih dekat dengan pemancar sinyal. Jarak tempuh sinyal repeater yaitu sejauh mata kita memandang (Line Of Sight) yang artinya repeater juga dapat menembus antar lantai, dengan kata lain itu akan menghemat banyak waktu Anda.
Anda jadi tidak perlu mengambil data ke lantai bawah jika bos Anda di lantai bawah sedangkan Anda sedang bekerja di lantai atas sehingga mempermudah komunikasi dan praktek nya terhadap bos dan karyawan nya. Dengan fungsi repeater ini membuat karyawan dapat menghemat waktunya sehingga karyawan bisa meningkatkan produktifitasnya dan dapat menyimpan lebih banyak waktu untuk beristirahat
Kelebihan dari Repeater
Manfaat repeater sangat berdampak besar kepada kantor, perusahaan, gudang, pabrik, dan sebagainya karena mereka cenderung mempunyai gedung besar.
  • Memancarkan sinyal ke seluruh sudut dalam suatu gedung
  • Memberikan dan menyalurkan sinyal lebih baik kepada setiap user
  • Akses internet menjadi lebih mudah tanpa terhalang lokasi sesuai nirkabel
  • Memudahkan user menggunakan akses internet di segala perangkat tanpa batasan limit user
Tetapi dampak yang paling besar di rasakan yaitu oleh karyawan karena dapat meningkatkan produktifitasnya sehingga karyawan bisa menunjukkan kemampuannya dan menyimpan banyak waktu untuk beristirahat.
Selain kelebihannya repeater mempunya kelemahan yaitu tidak bisa memfilter data yang masuk, sehingga semua data yang masuk akan terlihat oleh siapapun yang memakai jaringan yang sama, hal ini sangat fatal sebenarnya apabila perusahaan tersebut mengirim file yang bersifat rahasia kepada satu orang karyawan yang di percaya melalui jaringan yang di perluas oleh repeater maka semua orang bisa melihat file tersebut.
(image of repeater)
(www.diarypc.com/2016/05/pengertian-repeater-dan-fungsinya.html#)

2. Bridge

adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik atau dua buah arsitektur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ringdan Ethernet. Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tetapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
Fungsi Bridge
Secara garis besar, bridge memiliki fungsi selayaknya jembatan. Ia menghubungkan antara masing-masing jaringan dengan jaringan yang lain untuk bertukar paket data dan mengatur sirkulasi data tersebut. Selain fungsi tersebut, bridge memiliki fungsi lain yakni;
  1. Menghubungkan dua atau lebih LAN sehingga ia memiliki satu jaringan LAN luas dan lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa perlu menggunakan bridge.
  2. Selain menghubungkan tipe jaringan LAN yang sama dan membuat satu jaringan LAN yang lebih luas, bridge juga bisa menghubungkan dua atau lebih jaringan LAN yang memiliki tipe yang berbeda.
  3. Bridge juga mampu berfungsi ganda selain sebagai jembatan, ia juga bisa digunakan sebagai penghala atau router. Penggunaan bridge pada jaringan sebagai router ini hana bisa digunakan pada jaringan yang luas. Hal semacam ini disebut dengan bridge-router.
  4. Bridge mampu mengkopi frame data dari satu jaringan dengan syarat jaringan itu masih terhubung dengan bridge dan jaringan yang lain.
  5. Bridge dapat memperkecil segmen jaringan yang luas menjadi lebih kecil dan mampu memonitor hal tersebut.
  6. Bridge mampu mengontrol broadcast jaringan yang melalui bridge.
  7. Bridge mampu memindahkan data melalui intermediate network dengan tipe protokol sama sekali berbeda.
Cara kerja Bridge
Kalau menurut pada beberapa penjelasan cara kerja bridge, bridge memiliki cara kerja yang cukup rumit.
  1. Pertama, bridge memetakan alamat dari jaringan tipe ethernet atau yang lain pada setiap titik yang mana titik-titik tersebut terdapat pada tiap segmen jaringan dari komputer itu sendiri.
  2. Ketika Bridge sudah memetakan alamat pada masing-masing jaringan, ia akan menyortir atau menyaring data yang mana hanya dibutuhkan untuk melewati bridge.
  3. Kemudian, ketika bridge menerima sebuah paket data, ia secara otomatis akan menentukan segmen sumber dan segmen tujuan dari paket data tersebut.
  4. ketika bridge mendapati bahwa segmen yang akan ia kirim sama, maka bridge akan menolak pengiriman tersebut. akan tetapi, sebaliknya, jika segmen yang akan dikirim itu berbeda, maka ia akan meneruskan mengirim segmen itu ke tujuannya.
Dengan sistem kerja semacam itu, bridge mampu mencegah paket data yang rusak untuk tidak dikirim sehingga bisa menyebar ke ke segmen yang lain. Secara sederhana, bridge yang bertugas menghubungkan masing-masing LAN akan mengatur arus pengiriman itu. Tidak semua bisa dikirim dan melewati bridge. Ia akan tetap disortir sehingga tidak akan merugikan jaringan data yang sedang menggunakannya.Jika di analogikan dalam dunia nyata, bayangkan kalau di sebuah jembatan itu terdapat sebuah portal, dimana di portal tersebut seorang bertugas menjaga dan memeriksa semua orang yang akan keluar dan masuk melewati jembatan. Jika orang itu memenuhi syarat untuk lewat, maka ia diperbolehkan melanjutkan perjalanannya, akan tetapi jika orang tersebut memiliki beberapa masalah, katakanlah ia adalah buronan, maka ia tak akan bisa melewai bridge dan akan tetap berada di tempat ia berasal agar tidak menyebarkan kejahatannya ke tempat lain. Kira-kira begitulah cara kerja bridge secara sederhana.

Macam-macam Bridge
Secara garis besar, ada tiga macam bridge yang digunakan dewasa ini. Bridge-bridge ini memiliki fungsinya masing-masing. Tiga jenis bridge ini adalah yang paling umum digunakan untuk membantu membagi dan menghubungkan satu jaringan ke jaringan yang lain. Berikut adalah beberapa bridge yang biasa digunakan;
  • Bridge lokal
Yang dimaksud dengan bridge lokal adalah sebuah bridge yang menghubungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain yang lingkupnya masih lokal. Lokal dalam hal ini berarti masih dalam satu sistem jaringan. Bridge lokal lebih pendek dan sederhana.
  • Bridge Remote
Bridge remote jangkauannya lebih luas ketimbang bridge lokal. Bridge remote menghubungkan LAN satu dengan LAN yang lain. Dari hubungan ini terbentuklah sebuah sistem jaringan yang disebut dengan WAN atau Wide Area Network.
  • Bridge Nirkabel
Bridge nirkabel memiliki fungsi yang lebih rumit dan berat ketimbang dua jenis bridge yang sebelumnya. Bridge nirkabel ini bertugas menghubungkan jaringan LAN kabel dengan LAN nirkabel atau beberapa media yang koneksinya menggunakan sistem wireless.
(Image of Bridge)
www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-bridge-dan-fungsinya-secara-lengkap.html




3. Pengertian NIC dan Fungsi NIC – Apa itu NIC? NIC adalah singkatan dari kepanjangan Network Interface Card. NIC adalah sebuah peralatan elektronik yang dibuat pada sebuah papan PCB yang akan melakukan konversi sinyal sehingga sebuah workstation bisa mengirim dan menerima data dalam jaringan. Sering disebut juga dengan Ethernet card, atau sering juga disebut LAN card. NIC merupakan kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi pada komputer. Slot yang diperlukan bisa berupa slot PCI atau ISA. Selain itu terdapat juga beberapa card yang diperuntukkan khusus bagi laptop atau notebook dengan socket PCMCIA. Sedangkan untuk output portnya dapat berupa port BNC, AUI (Thick Ethernet), dan UTP. 

Sebuah NIC memiliki alamat khusus yang disebut sebagai ethernet address atau MAC address. Alamat ini adalah berupa kode heksa 48-bit. Setiap NIC memiliki alamat yang berbeda. Bila sebuah komputer hendak berkomunikasi dengan komputer lainnya maka ia akan memancarkan sinyal untuk mencari alamat NIC yang dituju. Jika alamat tersebut telah ditemukan, maka komunikasi antar dua kartu ethernet dapat dilakukan. Bila NIC yang dituju ternyata tengah menangani komunikasi dengan kartu ethernet lain nya, maka terjadi tabrakan data atau collision. Keduanya kemudian akan berhenti memancarkan sinyal, menunggu untuk kembali memancarkan sinyal dalam waktu yang acak, sehingga kemudian dapat berkomunikasi kembali.

Fungsi NIC

Fungsi NIC digunakan sebagai sarana menerima dan mengirimkan data melalui kabel jaringan. Adapun tugas dari NIC adalah sebagai berikut:
  • Transfer data ke komputer lain dengan terlebih dahulu mempersiapkan data dari komputer agar dapat dilewatkan ke media penghubung.
  • Mengontrol aliran data antar komputer dan sistem perkabelan.
  • Menerima data yang ditransfer dari komputer lain lewat kabel dan menterjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer.

Prinsip Kerja NIC

NIC bekerja pada lapisan fisik, di mana data dipecah menjadi bit kemudian dikirim melalui jaringan ke komputer lain yang kemudian dirangkai kembali menjadi data utuh. Setiap NIC memiliki kode unik tersendiri, artinya cuma ada satu, yang terdiri atas 12 digit kode yang disebut dengan MAC Address (Media Access Control). Tujuan adanya MAC address adalah untuk menghindari tabrakan antar data di jaringan. Misalnya node akan mengirimkan paket data, maka sebelumnya akan melihat apakah jaringan sedang mengirimkan paket data atau tidak. Jika node melihat jaringan tidak melakukan pengiriman paket data, maka node akan melakukan pengiriman paket data.

Jika ada paket data yang dipancarkan pada saat node sedang mengirimkan paket data, maka akan terjadi collision. Jika terjadi collision, maka node dan jaringan akan berhenti bersamaan untuk mengirimkan paket data. Setelah berhenti, node dan jaringan akan menunggu waktu secara acak untuk mengirimkan paket data. Paket data yang mengalami collision akan dikirim kembali saat ada kesempatan. Cara kerja ini sering dinamakan metode CSMA/CD (Carrier Sence Multiple Access/Collison Detection),yaitu pengurusan bagi pengiriman data oleh komputer/node secara serentak.

Gambar: (1) NIC PC dan (2) NIC Laptop

Sekian materi yang saya bagi pada kalian.Semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar